STRUKTUR PENGUASAAN LAHAN PERTANIAN DAN HUBUNGAN KERJA AGRARIS PADA MASYARAKAT TENGGER (Studi Kasus Di Dusun Krajan, Desa Sapikerep, Kawasan Pegunungan Tengger Lereng Atas)
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk: mendeskripsikan perpecahan dan fragmentasi lahan pertanian,  struktur pemilikan dan pengusahaan lahan pertanian serta hubungan kerja agraris pada masyarakat Tengger lereng atas. Desain studi kasus dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif digunakan untuk menjawab tujuan penelitian tersebut diatas.    Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Perpecahan lahan yang bersifat permanen disebabkan oleh sistem pewarisan dan jual beli lahan pertanian. Sedangkan perpecahan lahan yang bersifat sementara karena sewa menyewa, bagi hasil dan gadai. Sementara itu, fragmentasi lahan milik terjadi pada petani berlahan luas. Fragmentasi lahan garapan dialami oleh setiap lapisan petani yang menambah lahan garapan melalui sewa, bagi hasil dengan dinas pertanian dan pihak perhutani. (2) Struktur pengusahaan(garapan) lahan lebih merata ketimbang struktur pemilikan lahan pertanian. Luas rata-rata pemilikan lahan adalah 0,55 ha dan luas rata-rata pengusahaan lahan 0,80 ha. Hubungan sosial antar petani lapisan atas, menengah dan bawah terjadi melalui penyerahan hak menggarap untuk sementara waktu dan hubungan kerja agraris.
Kata Kunci: Perpencaran dan fragmentasi lahan pertanian, struktur pemilikan dan pengusahaan Lahan Pertanian,masyarakat Tengger