KEUNGGULAN KOMPARATIF DAN DAMPAK KEBIJAKAN PENGURANGAN SUBSIDI INPUT TERHADAP PENGEMBANGAN KOMODITAS KENTANG DI KOTA BATU

Authors

  • Heptari Elita Dewi
  • Djoko Koestiono
  • Suhartini Suhartini


Abstract

Liberalisasi perdagangan membuat komoditas kentang harus memiliki keunggulan komparatif agar dapat bersaing di pasar lokal dan internasional. Namun terdapat kendala yaitu kebijakan pemerintah yang kurang mendukung seperti  pengurangan subsidi input sehingga produksi kentang dalam negeri belum mampu memenuhi kebutuhan kentang nasional dan menyebabkan membanjirnya kentang impor. Kota batu merupakan salah satu produsen kentang yang berpotensi untuk ditingkatkan produktivitasnya. Tujuan penelitian ini adalah1) menganalisis keunggulan komparatif kentang di Kota Batu dan 2) menganalisis dampak kebijakan pemerintah berupa pengurangan subsidi input terhadap pengembangan kentang. Domestic Resource Cost (DRC) untuk menganalisis keunggulan komparatif dan Policy Analysis Matrix (PAM) untuk menganalisis dampak kebijakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komoditas kentang di Kota Batu memiliki keunggulan komparatif dengan nilai DRC Ratio lebih kecil dari 1, dimana keunggulan komparatif sistem intensif (0,337) lebih tinggi daripada sistem konvensional (0,371). Hal ini berarti bahwa usahatani kentang di Kota Batu telah efisien dalam pemanfaatan sumberdaya domestik sehingga lebih baik memproduksi kentang di dalam negeri dari pada mengimpor untuk memenuhi kebutuhan kentang nasional. Kebijakan pemerintah berupa pengurangan subsidi input berupa pupuk kimia sebesar 10 persen memiliki dampak negatif terhadap pengembangan kentang. Saran dari hasil penelitian adalah dibutuhkan penggunaan input dan teknologi secara optimal dan kebijakan pemerintah yang efektif untuk mendukung pengembangan kentang.

Kata kunci: keunggulan komparatif, kebijakan,Domestic Resource Cost, Policy Analysis Matrix

References

Gray, C. 2002. Pengantar Evaluasi Proyek. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Hadi, P. U. dan S. Mardianto.2004. Analisis Komparasi Daya Saing Produk Ekspor Pertanian Antar Negara ASEAN Dalam Era Perdagangan Bebas AFTA. Jurnal Penelitian Agro Ekonomi, Vol. 22 No. 22: 126-141, http://pse.litbang.deptan.go.id, diakses pada Januari 2013.

Kadariah, L. Karlina, dan C. Clive. 1988. Pengantar Evaluasi Proyek. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Kementerian Pertanian. 2011. Cuplikan Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2010-2014. Jurnal Analisis Kebijakan Pertanian, Vol. 9, No. 1: 91-108.

Parel, C.P, G.C. Caldito, P.L. Ferre, G.G. De Guzman, C.S. Sinsioco, dan R.H. Tan. 1973. Sampling Design and Procedures. PSSC.Phillipine.

Pearson, S, C. Gotsch, dan S. Bahri. 2005. Aplikasi Policy Analysis Matrix pada Pertanian Indonesia. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.

Saptana. 2010. Tinjauan Konseptual Mikro-Makro Daya Saing dan Strategi Pembangunan Pertanian. Jurnal Forum Penelitian Agro Ekonomi, Vol.28, No.1: 1-18.

Singarimbun, M dan S. Effendi. 2008. Metode Penelitian Survai. LP3ES. Yogyakarta.

Welsch, D.E. dan Lokaphadhana, T. 1982. Net Social Profitability Of Eight Agricultural and Domestic Resource Cost Commodities in Thailand. Department of Agricultural and Applied Economics. St. Paul Minnesota.

Downloads

Published

2013-10-07

How to Cite

Dewi, H. E., Koestiono, D., & Suhartini, S. (2013). KEUNGGULAN KOMPARATIF DAN DAMPAK KEBIJAKAN PENGURANGAN SUBSIDI INPUT TERHADAP PENGEMBANGAN KOMODITAS KENTANG DI KOTA BATU. HABITAT, 24(2), pp.85–95. Retrieved from https://habitat.ub.ac.id/index.php/habitat/article/view/104

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 > >>